Kamis, 08 Maret 2012

PETUALANGAN DI PULAU HANTU PART. 2


(Continued from part. 1)
Ting tong ting tong... Jam kuno di vila berbunyi tanda hari sudah petang... Pukul 18.00, seharusnya rahmi sudah menyiapkan makanan untuk teman2nya, tapi dia tidak ada...
"Duuh... Rahmi mana seh? Laper neh..." Keluh patton,
"Iya nih... Aku cari rahmi dulu y?" Pamit oik sambil berlalu menuju ke dapur. Di dapur, oik tidak menemukan siapapun... Oik bingung dan mengira2 "Mungkin Rahmi ada di taman belakang nyariin abner... Coba aku liat dulu ah"
Oik pun berjalan ke pintu dapur, berputar2 mencari rahmi di taman belakang.
Sementara itu, di meja makan... Wajah Patton terlihat memucat, obiet yang menyadari hal itu langsung bertanya ke Patton dengan agak cemas
"Kamu kenapa ton?"
"Em... Gak apa2 kok Biet, aku cuma agak pusing dikit..." jawab Patton
"Ooh, tapi kamu beneran nggak apa2 kan?" Tanya obiet sekali lagi memastikan keadaan patton.
"Iya, biet... Gak apa2... Kalo gitu, aku masuk ke kamar dulu ya?" Patton lalu berdiri, meninggalkan teman2nya. Tapi, sebelum Patton masuk ke kamar, dia ambruk.
"PATTON!!!" teriak Obiet.
Obiet dkk bergegas menghampiri Patton
"Ton, kamu gak apa-apa? Ton?" agni mencoba membangunkan Patton.
"Kita bawa ke kamar aja..." Usul Obiet.
Obiet, Cakka dan Irsyad pun mengangkat Patton yang pingsan ke kamar diikuti Agni yang langsung mengambil minyak angin di kantong tasnya.
Di kamar, Agni mengusap hidung patton dengan minyak angin.
Tak lama, Patton membuka matanya...
"Temen2... Aku... Kenapa?" tanya patton dengan lemah dan terputus2.
"Kamu lagi di kamar Ton. Mang sebenarnya kamu kenapa sih? Kamu sakit?" tanya Irsyad khawatir.
Patton memalingkan wajahnya lalu berkata "aku sebenarnya sakit Maag... Tapi, aku nggak mau ngerepotin kalian"
"Aduh, Ton... Kalo cuma gitu, kamu kan bisa bilang ke kita... Kita bisa nyariin buah diluar buat kamu..." Kata Agni lembut.
Patton terdiam mendengar Kata2 Agni yang 'tidak biasa'
Tiba2 oik melabrak masuk kamar cowok
"Temen2, Rahmi hilang...".
Sontak semua anak yang di kamar langsung terbelalak mendengar kata2 oik...
"Kamu... Yakin Ik?" Tanya Irsyad
"Kalo aku nggak yakin, aku nggak bakal ngasih tau kalian hal penting kayak gini!"
Obiet berpikir sebentar
"Kamu udah nyari dia dimana2 kan Ik?" tanya Obiet yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oik.
"Gimana kalo kita nyari Rahmi? Abner juga kan belom pulang... Sapa tau aja mereka tersesat di hutan atau apa gitu..." Usul Cakka
"Oke... Kalo gitu, aku ma cakka nyari rahmi ma abner. Kalian jagain patton ya?"
"Oke deh... Tapi, kalian hati2 ya? Jangan sampe tersesat" Jawab Irsyad
"Iya... Eh, kalo misalnya Patton mau makan, di dapur ada mie instant. Bikinin buat dia ya?" Kata Cakka sambil melangkah keluar kamar
"Yup. Hati2 ya Cak, Biet" Kata Irsyad, Agni, dan Oik kompak.
Cakka dan Obiet pun keluar vila, pertama2 mereka mencari di pantai dengan senter.
Lalu obiet melihat sebuah benda yang berkilauan.
"Cak... Liat deh... Ini... Bukannya liontin Rahmi?" panggil obiet sambil memperlihatkan liontin putih yang memiliki inisial huruf R.
"Iya, biet... Ini punya Rahmi... Artinya dia ada deket sini dong..." respon cakka.
Obiet mengangguk.
Obiet dan cakka pun melanjutkan pencarian mereka.
Di vila, agni sudah memasakkan Patton mie instant.
"Ton, makan dulu gih" tawar Agni.
"Iya, makasih ya Ag..." Patton lalu mencoba duduk ditepi kasur, lalu memakan mie instant dengan lahap. Setelah makanannya habis, Irsyad menyuruh Patton untuk tidur, jadi patton langsung tidur... Karena tidak ingin mengganggu Patton, Irsyad, Agni dan Oik keluar kamar.
"Cakka ma Obiet kok lama siih?" Gumam Oik Khawatir.
"Mungkin mereka nyarinya jauh kali" Timpal Agni berusaha positive thinking.
"Aku... Cari mereka gimana?" usul Irsyad,
"eh, jangan syad... Jangan ninggalin kita" Oik menahan Irsyad dengan wajah yang memelas.
Irsyad yang melihat wajah memelas oik langsung kembali duduk ke tempatnya semula.
Di tempat lain di pulau, tepatnya di hutan... Abner terlihat mematung terikat di pohon beringin yang besar, tak ada satupun tanda2 Kehidupan dalam tubuh Abner... Apakah dia sudah meninggal? Entahlah... Kita hanya bisa berharap pada orang yang akan menemukan Abner.
Di sisi lain pulau, tepatnya di pantai timur pulau yang jauh dari vila... Terlihat tubuh Rahmi tergolek lemah di pesisir pantai, tubuhnya tersiram ombak laut. Tak jelas apakah rahmi masih hidup atau tidak...
Malam semakin larut, tapi Cakka dan Obiet belum juga menemukan Rahmi dan Abner. Sepertinya mereka berdua kelelahan... Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali ke vila dan melanjutkan kembali besok...
Namun, apa yang mereka temukan di vila setelah mereka sampai? Tak ada seorangpun di sana...
"Agniii! Irsyaaad!! Oik! Patton!!!" Obiet dan Cakka berteriak2 memanggil teman2 mereka, tapi tak ada jawaban... Yang ada hanya gema suara mereka di dalam vila.
Cakka dan Obiet saling bertatapan.
"Biet... Kayaknya... Ada yang aneh deh..." Kata Cakka
"Iya... Kayaknya... Ada 'sesuatu' yang menolak kita di pulau ini"
Cakka dan obiet terdiam lama sekali... Tak ada satupun kata yang dapat mereka keluarkan dari bibir manis mereka...
Tiing tong tiing tong
Bunyi jam di vila mengagetkan cakka dan obiet yang langsung membuat mereka terlompat kaget...
"Cak..." Obiet menyenggol cakka
"Ada apa?"
"I...i...i...itu... Apaaan?" Obiet menunjuk seseorang yang cantik bergaun putih namun wajahnya penuh darah melambaikan tangannya ke Obiet dan cakka sambil melotot dan tersenyum mengerikan...
Cakka dan Obiet tercengang melihat 'wanita cantik' itu...
Obiet dan Cakka bermaksud lari sekencang2nya, tapi Kaki Obiet dan kaki Cakka bagai disihir jadi batu, tidak dapat bergerak...
'wanita cantik' itu perlahan bergerak mendekati Obiet dan Cakka yang tak dapat bergerak dari tempatnya.
Obiet dan Cakka menelan ludah ketika 'wanita cantik' itu sudah ada di hadapan mereka, 'wanita cantik' itu menatap cakka dengan matanya yang mengerikan, lalu tersenyum... Tangannya yang tertutupi gaun 'putih' meraih leher cakka.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!" teriak Cakka ketika tangan 'wanita cantik' itu mencekik leher cakka.
Obiet hanya bisa terdiam, wajahnya memucat melihat cakka yang dicekik. Ingin rasanya tangan obiet memukul 'wanita cantik' itu, tapi tetap tidak bisa...
"Ba...ba...bagaimana ini? Kayaknya cakka dalam bahaya, gimana nih?" Obiet bertanya2 dalam hati...
Teriakan cakka semakin lama semakin lenyap dan obiet semakin khawatir dengan keadaan cakka...
Obiet mengumpulkan segenap keberaniannya, lalu dengan cepat menyingkirkan tangan 'wanita cantik' itu dari leher cakka...
"Cak! Lariii!" ajak Obiet sembari membantu cakka berdiri.
Lalu dengan segera cakka dan Obiet berlari keluar vila memasuki hutan yang gelap...
"Hah...hah...hah... Uhuk..." Nafas cakka mulai memburu.
"Kamu nggak apa2 cak?" tanya Obiet sambil mengusap punggung Cakka
"hah...hah... Nggak apa2 biet... Thanks ya buat yang tadi..."
"Iya, sama-sama... Kita... Istirahat di sini aja..." Saran obiet.
Mereka lalu beristirahat setelah memastikan semuanya 'aman'.
Keesokan harinya... Obiet bangun duluan, dia melihat ke arah pohon beringin... Dan betapa terkejutnya obiet melihat Abner terikat di pohon beringin itu.
"Cak... Cakka... Bangun..." Kata Obiet sambil mengguncang2kan tubuh Cakka. Dengan setengah hati, cakka membuka mata lalu menggosok2kan matanya.
"Ada apa sih biet? Pagi2 kok dah berisik"
"Cak, liat... Itu... Abner" kata Obiet menunjuk pohon beringin.
Cakka langsung melek melihat Abner.
Tanpa ba-bi-bu lagi, mereka berdua langsung berlari ke abner.
"Ner... Ner... Bangun" cakka menampar2 abner dengan pelan.
cakka dan Obiet menampar2 abner awalnya dengan pelan, tapi karena belum juga terbangun, mereka jadi keasyikan main tampar2 makin lama makin keras...
Akhirnya Abner sadar...
"Cakka? Obiet? Aku... Di mana? Kenapa aku terikat?" tanya Abner
"Kamu lagi di hutan belakang vila, kenapa kamu terikat? Yaa... Kami nggak tau" Jawab Obiet mengedikkan bahunya.
Lalu obiet dan cakka melepas ikatan abner.
"Thanks ya Cak, biet...Ehm... Yang lain mana?"
Cakka dan Obiet saling berpandangan lalu mengedikkan bahu mereka
"gak tau... Mereka semua hilang entah kemana" jawab Cakka agak lebay.
"Dari semalem mereka gak keliatan Ner... Kamu juga ngilang tau semalam... Kamu memangnya ngapain pas udah maen di pantai?" Tanya Obiet penasaran.
"Hmm... Aku nggak tau, seingat aku... Pas aku mau masuk vila, kayak ada orang yang manggil2 aku... Terus nggak tau kenapa, aku kayak ngikutin sumber bunyi itu... Terus, aku dibangunin ma kalian deh" Jelas abner
"Kalo gitu... Kita kembali ke vila aja, sapa tau aja, temen2 kita dah ada di sana..." Usul Cakka mantap.
"Jangan, Cak! Kamu nggak inget semalam? Kamu hampir MATI dicekik tau!" Obiet menolak keras usulan cakka
"hah? Mati Dicekik? Sapa yang nyekek?" tanya Abner begitu penasaran
"Ada... 'sesuatu' di vila itu Ner... Itu..." Belum selesai cakka melanjutkan kata2nya, ada suara teriakan.
"Di sana!" Tunjuk obiet di arah pantai barat.
Obiet dan Abner berlari ke sumber suara di pantai barat pulau. Tanpa mereka sadari, cakka tidak ikut berlari ke pantai barat, cakka berjalan dengan tatapan kosong ke arah vila!
Sementara itu, Obiet dan Abner telah sampai di pantai barat, dan mereka melihat Oik berusaha meminta pertolongan, dia tenggelam!
Obiet langsung membuka bajunya dan berenang ke arah oik, lalu dia memeluk oik dan membawanya ke tepi pantai, Abner membantu obiet membawa oik ke tepi pantai.
"Uhuk... Hah...hah...hah..." oik mengeluarkan air laut dari mulutnya.
"Kamu... Nggak apa2 Ik?" tanya Obiet.
Oik menggeleng lemah...
"Patton, Agni ma irsyad mana?" tanya Obiet lagi.
Oik menggeleng lagi tanda dia tak tau...
Obiet dan Abner membawa oik ke dalam hutan dan membaringkannya di atas rumput hijau.
"kamu... Mau minum Ik? Aku cariin Air kelapa ya?" Tawar Obiet.
Oik mengangguk lemah.
Obietpun pergi meninggalkan Abner dan Oik
"ner, jagain oik ya?"
Abner yang ditanyai begitu langsung mengangguk.
"Ner... Cakka mana?" Tanya Oik lemah
"Itu di sa....na" Abner menunjuk pohon beringin yang tidak ada siapa2 di situ
"Cakka hilang" Bisik Abner pada dirinya sendiri.


Apa yang terjadi dengan Cakka? Dan di mana Irsyad, Agni, Patton dan Rahmi?

PETUALANGAN DI PULAU HANTU PART. 3

(Continued from part 2)
Abner yang menyadari hilangnya Cakka langsung panik dan bingung
"mau nyari cakka aku nggak boleh ninggalin Oik, gak nyari cakka nanti cakka kenapa2, Obiet juga belum datang lagi" Pikir Abner
Di sisi lain hutan, Patton diikat di sebuah pohon apel yang cukup besar.
Patton berusaha untuk melepaskan tali yang meliliti tubuhnya, tapi tak bisa! Ikatan itu kuat sekali, membuat Patton tak bisa bergerak
"Uuh, kenapa aku bisa di sini sih?" Gumam patton.
"Toloonng! Irsyad!!! obiet!!! Cakkaaaaa!!! Abneeer!!! Rahmi!!! Agni, Oik!! Tolong akuuuu!!!" Patton meneriakkan nama teman2nya 1 per 1.
Tapi tak ada yang merespon teriakan Patton.
Akhirnya patton hanya bisa berharap teman-temannya datang menolongnya.
Di tempat lain, Agni berlari berusaha keluar dari hutan besar itu. Akhirnya, Agni berhasil keluar dari hutan tapi dia berada di bagian paling selatan pulau jauh dari vila dan teman-temannya
"di mana lagi nih? Huh... Sebel, dah capek2 lari mau ke vila, malah tersesat. Mana aku haus lagi. Sial" gumam Agni kesal.
Agni pun beristirahat sebentar. Matanya lalu melihat sebuah tonggak kayu menancap di tanah. Dengan penasaran, Agni mendekati kayu yang menancap itu.
"Ini... NISAN!!" agni terkejut membaca tulisan di kayu itu yang bertuliskan
'Mizzty Anggraeni,
Lahir: 18 Agustus 1990
Wafat:18 Agustus 2008'.
Agni pun lari terbirit2 setelah tau kalau kayu itu ternyata sebuah nisan.
Agni yang langsung berlari menerobos hutan dan menabrak Irsyad.
"Aduh..." irsyad terjatuh karena ia ditabrak Agni.
"MAAF, MAAF BANG... AKU NGGAK SENGAJA. JANGAN BUNUH SAYA BANG" Kata Agni memohon. Rupanya Agni tidak mengetahui bahwa yang ditabraknya adalah Irsyad.
Irsyad yang mendengar permohonan Agni, langsung heran dan mengernyitkan dahi. Lalu bertanya
"Siapa yang mau bunuh kamu Ag?"
Agni mendongakkan kepalanya
"Irsyad! Untung aja kamu disini! Syad... Di sana ada kuburan!!!" Agni menunjuk pantai selatan.
"Kuburan? Kuburan siapa? Mana ada kali kuburan di pulau kayak gini Ag... Gimana sih" Irsyad tidak percaya dengan ucapan Agni.
"ada syad... Ada... Kamu nggak percaya banget sih ma aku..."
"Aduh, udah deh Ag, mungkin kamu lagi kecape'an trus berhalusinasi gitu... Eh, tunggu. Kamu... Kenapa di sini?" Irsyad lalu menyadari bahwa dari tadi dia tersesat di hutan.
"oh... Iya, syad..." Agni dengan refleks memeluk irsyad.
"Oi... Nggak usah maen peluk napa" kata Irsyad sambil menepis pelukan Agni.
"Eh, sori syad... Refleks"
"Ah... Udah ah... Kita cari jalan ke vila aja yuk" Ajak Irsyad yang disetujui Agni.
Irsyad dan Agni pun berjalan bersama. Mereka memutari hutan dan sampai di pantai timur
"syad... Itu... Rahmi bukan?" tanya Agni sambil menunjuk wanita berjilbab yang terduduk kebingungan...
Irsyad menyipitkan matanya berusaha melihat lebih jelas sosok wanita itu.
"Iya, Ag... Itu Rahmi!"
Irsyad dan Agni segera berlari ke Rahmi
"Rahmi!!!" Panggil Agni dan Irsyad kompak.
Rahmi berbalik melihat Agni dan Irsyad, lalu berlari ke arah mereka dan memeluk Agni
"Agni... Aku takut..." isak rahmi
"Udah, sekarang kita bertiga, Aman kok" ucap Agni berusaha menenangkan Rahmi.
"Kamu... Kenapa bisa di sini Mi?" agni nanya ketika Rahmi sudah agak tenang.
"Gini Ag, syad... Kan aku nyariin Abner kemaren malam, aku cari di pantai deket vila... Dia nggak ada, terus pas aku mau ngasih tau kalian semua kaki aku ditarik ama tangan yang keluar dari pasir di pantai itu, pas aku bangun, tau2 aku di sini... Aku kira aku udah mati..." Jelas Rahmi
"Tuh kan, apa kubilang... Kalo ada lolongan serigala, kita bakal diculik hantu..." Cerocos Irsyad
"Ah, syad! Kamu ada2 aja! Mana mungkin ada hantu... Tapi... Mungkin aja ada... Soalnya ada kuburan tadi di situ" Agni menunjuk pantai selatan yang tidak terlihat dari sana.
Mereka bertiga terdiam lama...
"Kita... Istirahat di sini aja yuk... Kalo di hutan, takutnya ada binatang liar lagi" usul Irsyad
Agni dan Rahmi mengangguk setuju.
Di tempat Patton
"Aduh... Aku laper... Nanti sakit maagku kambuh... Lepasin aku doong! Toloong!" keluh Patton.
Hari semakin Sore... Obiet, oik, dan Abner pergi mencari Cakka ke tengah hutan yang lebih dalam lagi(Abner sudah menceritakan kehilangan cakka pada obiet dan obiet memutuskan untuk mencari cakka setelah makan siang(menunya cuma kelapa dan airnya looh)).
"Cakkaaaa! Kamu di manaaaa! Cakkaaaa!" Teriak Obiet, abner dan Oik.
Patton mendengar teriakan abner, obiet, dan oik. Rupanya Abner, Obiet, dan Oik sampai di bagian hutan tempat Patton terikat.
"teman2! Aku di sini!!!" Teriak Patton semangat
"Teman2!"
"Tunggu ner, Ik... Kalian denger suara itu nggak?" obiet menahan langkah kakinya.
"Aku dengar... Itu pasti teman kita... Ayo kita ke sana..." jawab Abner.
Oik, Abner dan obietpun berlari ke sumber suara itu dan mereka melihat Patton terikat di sebuah pohon.
"patton!" kata oik sambil berlari ke arah patton.
Ikatan patton berhasil dilepas oleh abner. Patton pun bebas, lalu dengan segera dia memetik apel yang ada di pohon tempatnya terikat dan memakannya lahap.
Abner, oik, dan obiet bengong melihat tingkah Patton.
"Kamu kayak baru liat apel aja Ton" komentar Abner, namun tidak digubris Patton.
"Kenapa kamu di sini Ton?" tanya oik
"akhwu... Nggwakh tawhu... Pwash bwawngun, akwhu dwah dwi swini" jawab Patton sambil tetap makan apel dengan lahap.
Abner, Oik dan Obiet dengan sabar menunggu Patton selesai makan. Akhirnya patton selesai berkutat dengan apelnya.
"Huffht... Akhirnya kenyang juga"
"Jadi... Kenapa kamu ada di sini Ton?" tanya Obiet
"Nggak tau juga sih Biet... Pas bangun, tau2 aku dah disini..."
"Semuanya makin aneh... Seperti... 'dia' ingin memisahkan kami 1 per 1. Tapi, kenapa dia melakukan itu?" pikir obiet.
"Biet, kita lanjut atau...?" oik menyadarkan Obiet dari lamunannya
Obiet yang sadar langsung merespon pertanyaan Oik dengan baik "Kita lanjut cari cakka aja... Di pantai itu" jawab obiet menunjuk pantai timur.
Mereka berempatpun segera menuju ke pantai timur.
Bagaimana dengan Cakka?
Rupanya cakka ada di vila, dia seperti mencari-cari sesuatu...
"Hei hantu!!! Kamu di mana? Keluar nggak? Kalo nggak, aku yang keluar! Aku serius!" teriak Cakka.
Tak ada respon, yang ada hanya gema suara Cakka, karena Cakka merasa bahwa hantu itu tidak ada di vila, cakka memutuskan untuk keluar vila. Namun ketika Cakka melangkahkan kakinya bermaksud keluar ke vila, pintu vila tertutup dengan sendirinya.
"Braaak!!"
Langkah kaki Cakka langsung terhenti.
"Dia... Masih ada ya?" pikir cakka.
Cakka tiba2 merinding, dengan cepat dia membalikkan wajahnya dan melihat hantu itu tepat di depan wajahnya...
Matahari telah tergantikan oleh bulan, Obiet, Patton, Abner, dan Oik baru sampai di pantai timur.
Mereka belum menyadari bahwa irsyad, agni dan rahmi juga ada di tempat yang sama, namun mereka sedang berjalan mencari makanan di hutan.
"Capek juga ya Biet..." Keluh Oik
"Kalo kamu capek, kamu tiduran dulu aja..." Saran Obiet penuh perhatian.
Oik menuruti saran Obiet, lalu berbaring di pasir.
"Nih, nanti kamu kedinginan lagi" Obiet membuka baju hangatnya dan menyelimuti Oik.
Oik tersenyum melihat kelakuan obiet yang begitu perhatian padanya
"ehem... Aku juga kedinginan nih Ton..." kata Abner mengejek
"Nih, pake supaya kamu nggak kedinginan Ner" kata patton dengan nada sok perhatian dan sok lembut.
Oik dan Obiet langsung salting.
Abner dan Patton tertawa terbahak-bahak, sepertinya mereka puas mengerjai kedua sahabat mereka itu.
Tiba2, dari balik pohon di dekat Abner, Patton, Oik dan Obiet. Agni, Irsyad, dan Rahmi muncul.
"Obiet, Oik, Abner, Patton!" teriak Irsyad, Agni dan Rahmi berbarengan.
"Agni, Rahmi, Irsyad!" Balas Patton, Abner, Oik dan Obiet juga berbarengan.
"akhirnya kita ketemu lagi! Aku kangen..." kata Rahmi sambil memeluk Oik.
"Aku juga Mi..." kata Oik.
Adengan haru-biru pun mewarnai suasana di sekitar pantai barat.
Setelah itu Agni lalu berkata
"Temen2, kita harus cari Cakka SEKARANG. Atau kita tetap di pulau menakutkan ini!"
Mereka setuju, lalu mereka berjalan kembali menuju vila yang mereka yakini Cakka ada di sana (dan ternyata keyakinan mereka benar).
Malam semakin larut, Obiet dkk sudah sampai di Depan vila, keadaan vila begitu gelap. Kilat juga mulai bermunculan, hujan sepertinya akan turun.
"Teman2, aku cuma mau bilang... Kalo 'hantu' itu..." belum selesai Obiet melanjutkan kata2nya, agni nyolot
"Namanya mizzty Biet!"
Obiet mengernyitkan dahi, pikirannya menerawang jauh ke belakang, di saat dia dan teman2nya berjalan menuju vila, dia menjelaskan tentang keadaan cakka dan dirinya dan hantu itu, begitu pula Agni yang menceritakan kuburan yang dilihatnya di pantai selatan
"iya... Kalo MIZZTY itu cantik, manis, tapi... Seluruh badannya penuh darah... Kalo kalian ngeliat mizzty, kalian harus segera lari. Ok?"
Semua anak tampak pucat, tapi mereka tetap mengangguk, walau agak lemah.
Obiet dkk pun berjalan masuk ke vila yang secara otomatis pintunya terbuka sendiri.
Namun baru selangkah masuk, obiet menghentingkan langkahnya. Otomatis, Irsyad yang berada di belakangnya menabrak Obiet
"Aduh... Ada apa sih biet? Kok berhenti?" tanya Irsyad.
Anak2 lain juga langsung menghampiri obiet.
Obiet menunjuk sesosok anak lelaki yang memakai jaket hijau dan skinny jeans tergantung di langit2, sepertinya suara obiet yang merdu tak dapat keluar dari bibirnya melihat sosok anak lelaki itu. Wajahnya memang tidak jelas terlihat, tapi pakaiannya menandakan... Kalau dia adalah...
"Cakka?" kata Irsyad tak percaya.
Oik yang mendengar ucapan Irsyad langsung melongokkan kepalanya dan melihat Cakka tergantung langit2.
"AAAAAAAAAAAH!!! CAKKAAAAA!!!" teriak oik histeris. Air matanya langsung berlinang dari mata sipitnya.
Abner, Patton, Rahmi dan Agni juga ikut2an melongokkan kepalanya dan langsung terbelalak melihat cakka...
Keadaan tenang mendadak berubah menjadi teriakan histeris anak2 manis itu...
Obiet kebingungan... Dia tak dapat menghandle keadaan ini.
Irsyad langsung mengambil alih...
"Teman2! Jangan panik! Itu bukan Cakka! Itu... Mungkin sugesti!" kata irsyad menenangkan teman2nya.
"sugesti gimana syad? Itu jelas2! Cakka!!! Dia MATI syad! MATI!" Teriak Agni histeris Sambil menunjuk cakka.
Refleks, tangan Obiet menampar Agni
"Kamu jangan ngomong kayak gitu ag! Cakka nggak mungkin Mati!"
Agni yang ditampar Obiet langsung meneteskan air mata.
Obiet yang sadar akan kesalahannya, langsung meminta maaf pada Agni
"ag... Sori... Aku..."
Obiet belum menyelesaikan kata2nya saat Agni langsung berlari sambil menangis.
"biar... Kami yang ngejar Agni biet... Kamu di sini aja" Kata Abner menahan obiet yang hendak mengejar Agni.
Obiet terdiam. Abner, Patton dan Rahmi langsung keluar mengejar Agni.
Irsyad menenangkan obiet.
"Udah biet... Gak apa2... Kita semua cuma panik"
"Ia... Mungkin aja ya syad... Tapi... Aku... Nggak bisa nerima kata2 Agni..." Respon obiet sambil menutup wajahnya.
Oik masih menangis...
"Syad... Itu beneran... Cakka? Bukan... kan?" tanya Oik terisak.
"Iya, Ik... Itu bukan Cakka" Jawab Irsyad menenangkan Oik.
"Mana Buktinya kalo dia bukan Cakka?" tanya oik lagi tetap dengan terisak.
Irsyad terdiam, dia tak dapat membuktikan kalau 'sosok' yang terikat itu bukan cakka...
"Mana Syad? Mana Buktinya? Kamu nggak bisa ngebuktiin itu kan?" Oik mendesak Irsyad.
Irsyad akhirnya bangkit lalu berusaha mencari sakelar lampu.
Lampu vila pun menyala dan betapa kagetnya Irsyad, Obiet dan Oik melihat sosok yang tergantung di langit2 itu... Itu memang bukan Cakka, tapi itu hanya boneka yang memakai pakaian cakka. Tapi ternyata 'Boneka cakka' tidak hanya sendiri di situ, 'dia' bersama mizzty, si hantu...
"Biet... Itu ya Si Mizzty?" tanya Irsyad sambil menyenggol Obiet.
Oik yang melihat mizzty di sana, langsung berteriak histeris.
Obiet menatap mizzty
"Iya, dia mizzty... Hantu itu..."
"kita... Lari aja ya?" tanya irsyad yang dijawab dengan anggukan obiet.
Irsyad sudah berlari duluan.
Obiet yang hendak berlari menolong Oik dulu agar Oik juga ikut berlari. Oik dan Obiet pun segera berlari, tapi tiba2 pintu vila tertutup...
Mizzty mendekati Oik dan Obiet yang berusaha membuka pintu vila.
"Sial!"
Obiet lalu berbalik, mencari benda yang dapat dipakai memukul mizzty. Dia lalu melihat vas bunga. Obiet bermaksud meraih vas bunga itu, tapi terlambat... Mizzty berhasil mencekik Obiet dan Oik...
Wajah oik yang putih berubah pink akibat cekikan Mizzty...
"Ukh..." Ringis Obiet.
tangan obiet mencoba meremas tangan Mizzty, tapi tangan Mizzty tetap mencekik obiet dan Oik dengan kuat.
Tapi, dari belakang Cakka Muncul dan memukulkan panci ke kepala Mizzty.
"hehe... Kamu pikir kamu bisa ngalain aku apa?" kata cakka menantang
Mizzty lalu melepaskan cekikannya dari obiet dan oik, lalu berbalik menatap cakka dengan tatapan dingin dan menyeramkan
"Wew... Nggak mempan ya? Obiet! Oik! Larii!" kata Cakka sambil berlari, obiet dan oik juga langsung berlari mengikuti cakka.
Mizzty hanya diam di tempatnya, lalu dia menghilang...
Cakka, Oik dan Obiet berlari ke pantai selatan lewat pintu belakang.
Mereka bertiga sampai di pantai selatan dan langsung terduduk karena lelah
"Cak! Kenapa kamu... Bisa...?" Tanya Obiet kebingungan melihat Cakka hanya memakai kaos singlet dan boxer putih.
"tadi aku ke vila, aku nantangin tuh hantu... Tapi, aku kalah... Hahahaha... Terus, kalian tau nggak? Tuh hantu ngambil boneka dari kamar cewek, terus... Dia ngelepasin pakaian aku... Hahaha... Porno banget tuh Hantu!" jawab Cakka sambil tertawa terbahak2
Obiet dan oik saling berpandangan, lalu mereka menatap cakka.
"kamu dah bikin kita semua khawatir tau!" kata oik memukul cakka pelan
"Iya... Maaf deh..." kata Cakka
"Iya... Yang penting kamu selamat Cak..." kata Obiet lega...
"Eh, ngomong2 kita di mana ya?" tanya Cakka sambil melihat2 sekeliling. "teman2 yang lain mana?" lanjut cakka
"yee... Yang punya vila kamu... Gimana sih!" protes oik.
Akhirnya Oik dan Obiet bisa bernafas lega karena Cakka ternyata tidak apa2


Tapi... Siapa sebenarnya hantu Mizzty itu?
Apa tujuannya membuat Abner,Agni,Cakka,Oik,Obiet,Patton,Irsyad, dan Rahmi terpisah2?
Bagaimana juga keadaan Agni dan Irsyad?

PETUALANGAN DI PULAU HANTU PART. 1


Suatu Hari di ICS (Icil International School)
Saat pembagian raport semester 1... Anak2 terlihat begitu senang, apalagi Debo yang mendapat ranking 5. Saking senangnya, Debo langsung lekas pulang ke rumahnya. Tapi di sekolah, masih banyak anak2 duduk2 sambil bercakap2 ada Agni, Obiet, Oik, Abner, Irsyad, Cakka, Rahmi, dan Patton.
"Eh, temen2, besok kan kita libur tuh... Gimana kalo kita liburan?" Usul Cakka.
"Iya, ide bagus tuh Cak... Tapi, kita mau liburan di mana?" Tanya Obiet
"Gimana kalo kita berkemah di hutan aja? Kan seru tuh, pa lagi kita bisa bertualang gitu" Usul Agni yang langsung mendapat penolakan dari Oik
"Ah, enggak ah... Nanti kalo kita tersesat gimana?"
"Gimana kalo... Kita ke Game Center aja? Kan seru banget tuh" kali ini Patton yang mengajukan Usul
"Kamu bisa, kita-kita nih gak Bisa!" Irsyad protes
"Aduh, aduh... Aku kan punya ide... Dengerin napa?" Cakka agak sewot
"Napa sih, kamu Cak? Ide Apa?" Tanya Obiet
"Gini, gimana kalo kita ke Pulau Keluargaku aja... Ada pantai, vila, hutan, taman... Pokoknya banyak deh!" Ucap Cakka antusias
"Kamu... Punya pulau pribadi Cak?" Tanya rahmi yang dari tadi hanya diam mendengar teman2nya
"Yup, pulau itu sebenarnya milik orang laen, tapi dah dibeli ayahku" Jawab cakka
Rahmi hanya manggut-manggut gak jelas sambil melongo
"Jadi... Gimana? Ke pulau nggak?" tanya cakka penasaran
Yang lain saling berpandangan lama, lalu
"Aku ikut deh..." Agni setuju
"Aku juga" Jawab Obiet singkat
Oik, Abner dan Irsyad hanya mengangguk lalu menatap Rahmi yang agak kebingungan
"Kalo yang laen ikut, ya... Aku juga Ikut deh" Kata Rahmi Pasrah.
"Oke... Tapi, kita aja nih? Dikit banget..." Tanya Abner
"Kita ajak aja yang laen..." Ajak Irsyad
"Tapi... Gita kayaknya gak bisa deh... Kan ada Novel Fair seminggu ini" kata Oik
"Debo juga kayaknya nggak bisa, tadi aja dia cepet pulangnya. Oh ya, Cahya juga gak bisa, dia pasti les deh" Patton ngikut ngomong
"Aduh, ya Udah... Kita aja, gitu aja kok repot" usul Abner
"Lhaa... Tadi kamu yang protes kita dikit, gimana seh?" Protes Irsyad sambil Menjitak Abner
"Ya udah, kalo gitu, kita ngumpul di rumahku aja besok pagi. Ok?" Usul cakka sambil berdiri bersiap pulang.
Akhirnya anak2 itupun mencapai kesepakatan berlibur ke Pulau pribadi keluarga cakka...
Keesokan harinya, Suasana Cerah... Burung2 berkicau... Seakan Alam merestui liburan mereka...
Di rumah Cakka, telah berkumpul Agni,Oik,Abner,Patton,Irsyad,Obiet, dan tentunya Cakka...
"Loh, rahmi mana?" Obiet bertanya pada teman2nya.
"Tuh, dia baru dateng" Jawab Abner sambil menunjuk rahmi yang berjalan memasuki rumah Cakka.
"Ya Udah, kita kan dah lengkap... Berangkat yok".
Cakka dkk akhirnya berangkat ke pulau menggunakan perahu yang ada di dermaga.
Di tengah perjalanan, Oik merasa mual
"Kamu kenapa Ik?" Cakka nanya dengan Cemas
"Gpp kok Cak... Cuma mual dikit" jawab Oik lemah sambil memijit kepalanya
"Aku... Beliin Permen Mau?" tawar cakka.
"Yaelah, Cakka... Mana ada toko permen di tengah laut kayak gini?" cerocos Agni
"Duh... Ia juga y..."
"Nih, permen Ik" obiet mengulurkan permen ke tangan oik sehingga obiet bisa merasakan kehalusan tangan Oik.
Oik meraih permen di tangan obiet, lalu memakannya
"Makasih ya, Biet..."
Obiet hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih Oik.
Cakka terlihat cemburu. Tapi, dengan segera dia mengalihkan pembicaraan
"Eh, temen2... Di Pulau nanti kita surfing ya?"
"Kamu bisa surfing Cak?" Tanya Agni antusias
"Supring? Apaan tuh?" Abner dengan 'polos'nya nanya.
"Aduh, gimana sih kamu Ner, supring aja gak tau. Supring tuh kegiatan maen gitar gitu? Kan Cak?" Rahmi menjawab dengan sok Benar
"Salah kali Mi! Surfing, bukan supring... Itu tuh kegiatan maen selancar, naekin ombak gitu" Jelas Patton
Abner dan Rahmi manggut2...
Tak terasa, mereka telah sampai di pulau...
"Dingin banget ya disini? Padahal masih sore" Tanya Oik sambil menggosok2kan telapak tangannya.
"Pake... Jaket aku aja Ik" tawar Cakka dan Obiet bersamaan sambil menyerahkan jaket mereka masing-masing, lalu cakka dan Obiet saling bertatapan.
Oik merasa kebingungan, lalu dia mengambil kedua jaket yang di tawarkan Cakka dan obiet dan mengenakan keduanya, 1 di punggung, 1 di bagian dada
"Gimana? Adil kan? Yuk ke vila... Vilanya mana Cak?"
"Eh... Itu di blakang pohon Maple itu" Jawab Cakka salting sambil menunjuk sebuah pohon maple yang besar.
"Eng... Yaudah... Yuk" kata Oik sambil berjalan menarik tangan Obiet dan Cakka.
Obiet dan Cakka yang tangannya ditarik otomatis langsung GR donk...
Sesampainya di vila, cakka langsung membuka pintu
"Gak... Ada orang di vila ini cak?" Patton bertanya dengan gugup.
Cakka tidak menoleh ke arah patton, dia langsung berjalan masuk ke dalam vila sambil menjawab "Yup, cuma kita aja di sini. Napa emangnya Ton?"
"Ooh...Enggak apa-apa kok"
"Cak, toilet di mana seh? Kebelet nih" Tanya Agni dengan gelisah pengen pipis
"Oh, toilet di situ... Pas depan sumur" Cakka menjawab sambil menunjukkan jalan menuju ke toilet.
"Hah? Su...su... Sumur?" Agni bertanya dengan suara yang nyaris berbisik.
"Iya, napa mang? Kamu takut? Mau ditemenin?" Jawab Cakka santai
"Eh, enggak... Eh, iya, tapi sama oik dan rahmi donk, masa ma kamu." Agni Protes
"Emang aku pernah nawarin diriku apa? Aku kan cuma bilang mau ditemenin..." Balas Cakka.
Agni pun dengan segera meninggalkan anak cowok di ruang tamu dengan menarik oik dan rahmi.
Di ruang tamu, anak2 cowok itu langsung membaringkan tubuhnya di sofa depan tv. Kecuali Patton, yang langsung bermain game x-box 360 yang telah tersedia di vila itu.
"Wew, Ton... Kamu nggak capek apa? Baru dateng dah maen game" Tanya Abner.
Tapi Patton tidak menjawab, dia terus saja terpaku di depan tv sambil memainkan jari kecilnya di joystick x-box itu.
Abner langsung melempar Patton dengan jaketnya
"Oi, Ton... Di tanyain juga, jawab napa?"
Patton tidak bergeming sedikitpun dari tempatnya, tapi di menjawab "Nggak capek kok... Kamu nggak liat apa aku maen game? Ganggu aja! Lagi seru-serunya neh!"
"Cak, aku mau tidur nih... Capek banget. Kamar kita di mana?" Tanya Obiet dengan wajah manisnya
"Di, depan kamar anak2 cewek, tas kamu simpan di lantai aja dulu. Besok baru kita sama2 ngatur barang2 kita" jawab cakka
"yup, kalo gitu... Aku tidur duluan ya? Ngantuk nih"
Obiet lalu memasuki kamar yang ditunjukkan cakka, menaruh tasnya di lantai... Lalu tidur...
Tak lama, agni, oik, dan rahmi yang dari toilet langsung masuk kamar, mengganti baju mereka dan tidur...
Cakka, Irsyad, Abner, dan Patton yang belum tidur masih sibuk dengan urusan masing2. Cakka sibuk bermain hp, Irsyad sibuk mengurus bahan makanan yang dia bawa dari rumahnya, Abner sibuk membongkar-bongkar isi tasnya mencari sikat giginya, dan patton yang sedari tadi sibuk bermain game.
Ting tong ting tong, jam kuno di vila berbunyi, menunjukkan pukul 8 tepat... Anak2 yg sibuk sendiri, langsung memasuki kamar dan tidur... Termasuk Patton yang belum menyelesaikan game-nya.
Esok harinya, anak2 itu bersiap2 makan. Rahmi berada di dapur, dia di handle sebagai koki.
Sedangkan yang laen asyik ngobrol2 di meja makan.
"Eh, Biet... Semalem kamu denger suara lolongan serigala nggak?" Tanya Irsyad
"Hm? Nggak tuh, semalam aku tidurnya pulaaas banget, jadi nggak denger apa2" Jawab Obiet sambil menggeleng2kan kepalanya
"Kalo kalian?" Irsyad menatap teman2nya 1 per 1.
"Aku... Sempet denger sih... Tapi nggak apa2 kan itu?" jawab Oik dengan cemas.
"Tapi... Kalo di kampung aku nih, lolongan serigala itu artinya ada hantu gitu di sekitarnya" Kata Irsyad menakut2i.
"Kamu, apaan sih syad? Bikin takut aja..." respon agni kesal.
"Ini beneran loh, katanya di kampungku dulu, waktu anjing melolong gitu kan ada hantu... Nah, si hantu itu pengen nyulik kita" jelas Irsyad dengan suara yang terkesan dihoror2kan.
Semuanya langsung pucat, lalu Cakka tertawa "Ha...ha...ha... Kalian ini, positif thinking napa? Nggak mungkin lagi ada hantu di sini... Ada2 aja..."
"Ia neh, si Irsyad. Khayalan tingkat tinggi banget" Abner ikut ngomong.
Suasana yang tadinya tegang, menjadi santai kembali...
Tak lama... Rahmi keluar dari dapur sambil membawa roti bakar cokelat dan keju dipiring besar.
"Makanan siap"
"Waw... Baunya wangi banget mi... Pasti enak" Respon Patton dengan tak sabar untuk melahap roti bakar.
"Siapa dulu dong yang bikin... Koki Rahmi..." kata Rahmi menyombongkan diri yang disertai gelak tawa anak-anak lain. Mereka lalu makan roti dengan lahap... Setelah itu, Obiet dan Oik berjalan-jalan di taman belakang vila yang dipenuhi bunga2 carnation yang wangi dan berwarna warni...
"Wah, udaranya seger ya Biet..." Kata Oik sambil menghirup udara sekitarnya
"Iya... Enak banget udaranya... Bikin otak tenang dari segala macam aktifitas slama 6 bulan!" Jawab Obiet agak Lebay.
Oik hanya tertawa mendengar jawaban Obiet. Dia lalu melihat ayunan di taman itu...
"Biet, ada ayunan tuh... Main itu yuk, aku naik kamu dorong ya?"
"iya, tuan Putri Oik..." jawab obiet sambil tersenyum.
Mereka berdua langsung main ayunan...
Di vila, Patton langsung melanjutkan gamenya yang tertunda kemarin.
"Yuk, Ag... Kita surfing... Irsyad ma Abner mau ikut gak?" Ajak Cakka.
"Aku mau... Tapi, gak tau caranya" kata Abner.
"Oi ner, aku juga gak tau... Makanya minta diajarin ma cakka" Protes Agni.
"Oke deh... Aku ngikut aja..." Akhirnya Abner mengalah.
"kalo gitu, kita langsung ngambil surf board di gudang belakang yuk" Ajak Cakka sambil berlalu ke arah gudang belakang diikuti Agni, Irsyad dan Abner.
Saat akan membuka pintu gudang, cakka melihat oik dan obiet berduaan sambil bermain ayunan. Cakka langsung cemburu dan berpikir mengapa oik dan obiet ada di situ berdua...
"Cak... Woi Cak... Ngapain melamun?" Irsyad menyadarkan Cakka dari lamunannya.
"Eh, nggak... Nih, 1 buat kamu, 1 buat Agni dan 1 buat Abner" Jawab Cakka sambil menyerahkan kunci gudang ke Irsyad, Agni dan Abner.
Abner, Agni dan Irsyad bingung
"Nih kunci mau diapain Cak?" tanya Abner bingung sambil menggoyang2kan kunci gudang di depan wajah cakka.
"Eh... Salah... Hhe... Sori,.. Aku ambil surf board dulu di dalam" Jawab cakka sambil membuka gudang...
Agni, Irsyad, dan Abner saling bertatapan, mereka rupanya bingung dengan keadaan Cakka tadi.
Cakka lalu keluar dari gudang sambil membawa 4 papan selancar.
"Ini buat Agni, Ini Buat Irsyad, ini buat Abner, dan ini buat aku" kata cakka sambil menyerahkan surf board ke Abner, Agni dan Irsyad...
Lalu mereka berjalan ke pantai yang berada tak jauh dari vila. Cakka yang berfikiran negative ke obiet dan oik langsung menyingkirkan pikiran negative nya itu, lalu mereka mulai berselancar.
Irsyad dengan lihai memainkan papan selancarnya sambil menaiki ombak yang besar, sementara cakka sibuk mengajari abner dan agni...
"Pertama2, kita pake nih surf board kayak pelampung kayak gini" Terang Cakka sambil menaiki surf boardnya.
"Terus, tunggu ombaknya datang, kalo dah datang, cepet naik ke surf board. Kayak gini" lanjut cakka sambil berdiri di atas surf board.
Agni dan abner hanya manggut2, lalu mencoba mengikuti gerakan cakka.
Namun, mereka masih gagal. Maklumlah, baru belajar.
Tak berapa lama, agni sudah dapat menguasai surf board dan lautnya.
"Yuhuu... Asyik banget! Wow, seruu" agni berteriak dengan kencang sekali sambil memainkan surf boardnya dengan lincah.
"Ah, Agni curang ih!" teriak Abner dengan suaranya yang melengking.
Karena Dari tadi Abner belum bisa surfing, Abner memutuskan untuk berhenti.
"Cak! Ag! Syad! Aku udahan ya?" pamit Abner sambil beranjak ke vila dengan membawa surf boardnya, sedangkan Agni, cakka dan Irsyad masih sibuk bermain.
Di vila... Oik dan Obiet yang sejak pagi bermain ayunan, langsung pergi mandi... Setelah itu, Obiet duduk di tempat Patton asyik main game.
"Ton, yang laen mana?" Tanya Obiet
"Abner, Cakka, Irsyad ma agni lagi surfing... Rahmi, di kamar lagi ngaji" Jawab Patton dengan tidak bergeming dari tempatnya.
"Ooh..." respon obiet singkat.
Obiet lalu serius memperhatikan Patton bermain game.
"Kamu hebat banget ya Ton... Walau suka maen game, tetep aja ranking..."
"Ah, biasa aja lagee... Lagian aku juga belajar kalo malam" Jawab Patton.
Di kamar cewek, Rahmi masih mengaji dengan khusyuk... Sedangkan Oik membaca diari yang dia ambil dari rak buku.
Lalu, kening oik mengkerut... Rahmi yang melihat oik mengerutkan keningnya berhenti mengaji dan bertanya "Kamu napa Ik?"
Oik yang mendengar pertanyaan rahmi, langsung menjawab "Liat deh mi... Kayaknya buku diari ini punya orang lain deh"
Rahmi langsung mendekati Oik dan memperhatikan diari yang dimaksud oik "Punya Agni kali..." Kata Rahmi positive thinking
"Bukan Mi! Ini bukan tulisan Agni... Lagipula... Agni gak suka nulis diari deh" kata Oik
"Punya Keluarga Cakka kali..." Rahmi masih berusaha positive thinking.
"Mmm... Mungkin aja ya Mi... Ya udah deh, kalo gitu kita simpen aja diari ini lagi" kata Oik sambil mengembalikan Diari ke rak buku, tiba2 ada foto yang terjatuh dari diari itu. Foto perempuan cantik yang kira2 berumur 18 tahun. Rahmi dan Oik memperhatikan foto itu sebentar
"dia... Cantik banget ya?" Rahmi memuji foto itu.
Oik mengangguk
"Iya... Eh, kita kembaliin foto ini ke diari itu deh" Jawab Oik.
Oik pun lalu menyelipkan foto itu ke dalam diari dan meletakkan diari itu ke rak buku.Rahmi lalu keluar kamar, dan bersiap menyediakan makan siang buat teman2nya.
Cakka, Agni, dan Irsyad telah kembali dari Pantai dengan badan yang basah dan penuh pasir, mereka dengan segera mengganti baju mereka masing2.
"Makanan Siap! Ayo, ayo... Dah siap nyicipin makanan spesial dari koki Rahmi?" teriak rahmi yang membuat obiet, irsyad, cakka, oik, bahkan patton yang sedang asyik main game menghambur ke meja makan di mana Bebek goreng saus jeruk manis telah tersedia.
Mereka lalu duduk di kursi masing2
"Eh... Abner mana?" Tanya Oik
Agni, Irsyad dan cakka saling bertatapan
"Kirain tadi dia dah balik" jawab Cakka.
"Di taman kali tuh abner" Kata Agni tenang
"Iya, ato nggak, dia lagi kelayapan di manaaa gitu. Kita tunggu dia aja nanti..." usul obiet.
Merekapun mulai makan siang.
Jam kuno di ruang tamu vila menunjukkan pukul 17.45 tapi abner belum juga pulang...
Teman2 yang lainnya tidak terlalu mempedulikan ketidakhadiran abner di samping mereka karena mereka pikir abner ada di kamar. Kecapekan jalan2.
Tapi rahmi tidak berpikiran seperti mereka. Dia khawatir dengan keadaan Abner...
Akhirnya Rahmi pergi mencari Abner... Pertama2, rahmi mencarinya di taman belakang vila, tapi abner tidak kelihatan batang hidungnya. Lalu rahmi mencari ke daerah pantai... Di sana, dia melihat sendal bermotif babi berwarna pink. "Ini kan sendalnya Abner, kok ada di sini? Jangan2, abner tenggelam lagi..." Pikir rahmi cemas.
Dengan segera rahmi berlari ke vila untuk memberitahu teman2 mereka tentang hilangnya Abner, tapi tiba-tiba muncul tangan dari pasir di tempat rahmi berdiri lalu tangan itu menarik rahmi ke bawah pasir... Rahmi berteriak, tapi teriakannya bagai ditelan ombak...


Bagaimana keadaan rahmi? Dan di mana sebenarnya Abner? 


Selasa, 06 Maret 2012

Fungsi tombol Ctrl+

Tekan Ctrl+N      Perintah membuat dokumen baru
Tekan Ctrl+O      Perintah mebuka dokumen
Tekan Ctrl+W     Perintah menutup dokumen
Tekan Ctrl+S      Perintah-perintah menyimpan dokumen
Tekan Ctrl+P      Perintah mencetak dokumen
Tekan Ctrl+F      Perintah mencari atau menemukan teks
Tekan Ctrl+G     Perintah menuju area(sel,range) data lembar kerja
Tekan Ctrl+X     Perintah memotong data
Tekan Ctrl+Y     Perintah mebatalkan peritah (kembali kondisi sebelumnya)
Tekan Ctrl+Z      Perintah menuju kondosi berikutnya
Tekan Ctrl+C     Perintah menyalin data
Tekan Ctrl+V     Perintah meletakkan hasil copy dan cut
Tekan Ctrl+1     Perintah memformat data pada cell

Fungsi control dan alt

Fungsi Control dan Alt


Tekan Alt+F                 Untuk membuka file
Tekan Alt+e                   Untuk membuka edit
Tekan Alt+v                   Untuk membuka view
Tekan Alt+i                    Untuk membuka insert
Tekan Alt+o                   Untuk membuka format
Tekan Alt+a                   Untuk membuka table
Tekan Alt+t                    Untuk membuka tools
Tekan Alt+w                  Untuk membuka window
Tekan Alt+h                   Untuk membuka help