Kamis, 08 Maret 2012

PETUALANGAN DI PULAU HANTU PART. 3

(Continued from part 2)
Abner yang menyadari hilangnya Cakka langsung panik dan bingung
"mau nyari cakka aku nggak boleh ninggalin Oik, gak nyari cakka nanti cakka kenapa2, Obiet juga belum datang lagi" Pikir Abner
Di sisi lain hutan, Patton diikat di sebuah pohon apel yang cukup besar.
Patton berusaha untuk melepaskan tali yang meliliti tubuhnya, tapi tak bisa! Ikatan itu kuat sekali, membuat Patton tak bisa bergerak
"Uuh, kenapa aku bisa di sini sih?" Gumam patton.
"Toloonng! Irsyad!!! obiet!!! Cakkaaaaa!!! Abneeer!!! Rahmi!!! Agni, Oik!! Tolong akuuuu!!!" Patton meneriakkan nama teman2nya 1 per 1.
Tapi tak ada yang merespon teriakan Patton.
Akhirnya patton hanya bisa berharap teman-temannya datang menolongnya.
Di tempat lain, Agni berlari berusaha keluar dari hutan besar itu. Akhirnya, Agni berhasil keluar dari hutan tapi dia berada di bagian paling selatan pulau jauh dari vila dan teman-temannya
"di mana lagi nih? Huh... Sebel, dah capek2 lari mau ke vila, malah tersesat. Mana aku haus lagi. Sial" gumam Agni kesal.
Agni pun beristirahat sebentar. Matanya lalu melihat sebuah tonggak kayu menancap di tanah. Dengan penasaran, Agni mendekati kayu yang menancap itu.
"Ini... NISAN!!" agni terkejut membaca tulisan di kayu itu yang bertuliskan
'Mizzty Anggraeni,
Lahir: 18 Agustus 1990
Wafat:18 Agustus 2008'.
Agni pun lari terbirit2 setelah tau kalau kayu itu ternyata sebuah nisan.
Agni yang langsung berlari menerobos hutan dan menabrak Irsyad.
"Aduh..." irsyad terjatuh karena ia ditabrak Agni.
"MAAF, MAAF BANG... AKU NGGAK SENGAJA. JANGAN BUNUH SAYA BANG" Kata Agni memohon. Rupanya Agni tidak mengetahui bahwa yang ditabraknya adalah Irsyad.
Irsyad yang mendengar permohonan Agni, langsung heran dan mengernyitkan dahi. Lalu bertanya
"Siapa yang mau bunuh kamu Ag?"
Agni mendongakkan kepalanya
"Irsyad! Untung aja kamu disini! Syad... Di sana ada kuburan!!!" Agni menunjuk pantai selatan.
"Kuburan? Kuburan siapa? Mana ada kali kuburan di pulau kayak gini Ag... Gimana sih" Irsyad tidak percaya dengan ucapan Agni.
"ada syad... Ada... Kamu nggak percaya banget sih ma aku..."
"Aduh, udah deh Ag, mungkin kamu lagi kecape'an trus berhalusinasi gitu... Eh, tunggu. Kamu... Kenapa di sini?" Irsyad lalu menyadari bahwa dari tadi dia tersesat di hutan.
"oh... Iya, syad..." Agni dengan refleks memeluk irsyad.
"Oi... Nggak usah maen peluk napa" kata Irsyad sambil menepis pelukan Agni.
"Eh, sori syad... Refleks"
"Ah... Udah ah... Kita cari jalan ke vila aja yuk" Ajak Irsyad yang disetujui Agni.
Irsyad dan Agni pun berjalan bersama. Mereka memutari hutan dan sampai di pantai timur
"syad... Itu... Rahmi bukan?" tanya Agni sambil menunjuk wanita berjilbab yang terduduk kebingungan...
Irsyad menyipitkan matanya berusaha melihat lebih jelas sosok wanita itu.
"Iya, Ag... Itu Rahmi!"
Irsyad dan Agni segera berlari ke Rahmi
"Rahmi!!!" Panggil Agni dan Irsyad kompak.
Rahmi berbalik melihat Agni dan Irsyad, lalu berlari ke arah mereka dan memeluk Agni
"Agni... Aku takut..." isak rahmi
"Udah, sekarang kita bertiga, Aman kok" ucap Agni berusaha menenangkan Rahmi.
"Kamu... Kenapa bisa di sini Mi?" agni nanya ketika Rahmi sudah agak tenang.
"Gini Ag, syad... Kan aku nyariin Abner kemaren malam, aku cari di pantai deket vila... Dia nggak ada, terus pas aku mau ngasih tau kalian semua kaki aku ditarik ama tangan yang keluar dari pasir di pantai itu, pas aku bangun, tau2 aku di sini... Aku kira aku udah mati..." Jelas Rahmi
"Tuh kan, apa kubilang... Kalo ada lolongan serigala, kita bakal diculik hantu..." Cerocos Irsyad
"Ah, syad! Kamu ada2 aja! Mana mungkin ada hantu... Tapi... Mungkin aja ada... Soalnya ada kuburan tadi di situ" Agni menunjuk pantai selatan yang tidak terlihat dari sana.
Mereka bertiga terdiam lama...
"Kita... Istirahat di sini aja yuk... Kalo di hutan, takutnya ada binatang liar lagi" usul Irsyad
Agni dan Rahmi mengangguk setuju.
Di tempat Patton
"Aduh... Aku laper... Nanti sakit maagku kambuh... Lepasin aku doong! Toloong!" keluh Patton.
Hari semakin Sore... Obiet, oik, dan Abner pergi mencari Cakka ke tengah hutan yang lebih dalam lagi(Abner sudah menceritakan kehilangan cakka pada obiet dan obiet memutuskan untuk mencari cakka setelah makan siang(menunya cuma kelapa dan airnya looh)).
"Cakkaaaa! Kamu di manaaaa! Cakkaaaa!" Teriak Obiet, abner dan Oik.
Patton mendengar teriakan abner, obiet, dan oik. Rupanya Abner, Obiet, dan Oik sampai di bagian hutan tempat Patton terikat.
"teman2! Aku di sini!!!" Teriak Patton semangat
"Teman2!"
"Tunggu ner, Ik... Kalian denger suara itu nggak?" obiet menahan langkah kakinya.
"Aku dengar... Itu pasti teman kita... Ayo kita ke sana..." jawab Abner.
Oik, Abner dan obietpun berlari ke sumber suara itu dan mereka melihat Patton terikat di sebuah pohon.
"patton!" kata oik sambil berlari ke arah patton.
Ikatan patton berhasil dilepas oleh abner. Patton pun bebas, lalu dengan segera dia memetik apel yang ada di pohon tempatnya terikat dan memakannya lahap.
Abner, oik, dan obiet bengong melihat tingkah Patton.
"Kamu kayak baru liat apel aja Ton" komentar Abner, namun tidak digubris Patton.
"Kenapa kamu di sini Ton?" tanya oik
"akhwu... Nggwakh tawhu... Pwash bwawngun, akwhu dwah dwi swini" jawab Patton sambil tetap makan apel dengan lahap.
Abner, Oik dan Obiet dengan sabar menunggu Patton selesai makan. Akhirnya patton selesai berkutat dengan apelnya.
"Huffht... Akhirnya kenyang juga"
"Jadi... Kenapa kamu ada di sini Ton?" tanya Obiet
"Nggak tau juga sih Biet... Pas bangun, tau2 aku dah disini..."
"Semuanya makin aneh... Seperti... 'dia' ingin memisahkan kami 1 per 1. Tapi, kenapa dia melakukan itu?" pikir obiet.
"Biet, kita lanjut atau...?" oik menyadarkan Obiet dari lamunannya
Obiet yang sadar langsung merespon pertanyaan Oik dengan baik "Kita lanjut cari cakka aja... Di pantai itu" jawab obiet menunjuk pantai timur.
Mereka berempatpun segera menuju ke pantai timur.
Bagaimana dengan Cakka?
Rupanya cakka ada di vila, dia seperti mencari-cari sesuatu...
"Hei hantu!!! Kamu di mana? Keluar nggak? Kalo nggak, aku yang keluar! Aku serius!" teriak Cakka.
Tak ada respon, yang ada hanya gema suara Cakka, karena Cakka merasa bahwa hantu itu tidak ada di vila, cakka memutuskan untuk keluar vila. Namun ketika Cakka melangkahkan kakinya bermaksud keluar ke vila, pintu vila tertutup dengan sendirinya.
"Braaak!!"
Langkah kaki Cakka langsung terhenti.
"Dia... Masih ada ya?" pikir cakka.
Cakka tiba2 merinding, dengan cepat dia membalikkan wajahnya dan melihat hantu itu tepat di depan wajahnya...
Matahari telah tergantikan oleh bulan, Obiet, Patton, Abner, dan Oik baru sampai di pantai timur.
Mereka belum menyadari bahwa irsyad, agni dan rahmi juga ada di tempat yang sama, namun mereka sedang berjalan mencari makanan di hutan.
"Capek juga ya Biet..." Keluh Oik
"Kalo kamu capek, kamu tiduran dulu aja..." Saran Obiet penuh perhatian.
Oik menuruti saran Obiet, lalu berbaring di pasir.
"Nih, nanti kamu kedinginan lagi" Obiet membuka baju hangatnya dan menyelimuti Oik.
Oik tersenyum melihat kelakuan obiet yang begitu perhatian padanya
"ehem... Aku juga kedinginan nih Ton..." kata Abner mengejek
"Nih, pake supaya kamu nggak kedinginan Ner" kata patton dengan nada sok perhatian dan sok lembut.
Oik dan Obiet langsung salting.
Abner dan Patton tertawa terbahak-bahak, sepertinya mereka puas mengerjai kedua sahabat mereka itu.
Tiba2, dari balik pohon di dekat Abner, Patton, Oik dan Obiet. Agni, Irsyad, dan Rahmi muncul.
"Obiet, Oik, Abner, Patton!" teriak Irsyad, Agni dan Rahmi berbarengan.
"Agni, Rahmi, Irsyad!" Balas Patton, Abner, Oik dan Obiet juga berbarengan.
"akhirnya kita ketemu lagi! Aku kangen..." kata Rahmi sambil memeluk Oik.
"Aku juga Mi..." kata Oik.
Adengan haru-biru pun mewarnai suasana di sekitar pantai barat.
Setelah itu Agni lalu berkata
"Temen2, kita harus cari Cakka SEKARANG. Atau kita tetap di pulau menakutkan ini!"
Mereka setuju, lalu mereka berjalan kembali menuju vila yang mereka yakini Cakka ada di sana (dan ternyata keyakinan mereka benar).
Malam semakin larut, Obiet dkk sudah sampai di Depan vila, keadaan vila begitu gelap. Kilat juga mulai bermunculan, hujan sepertinya akan turun.
"Teman2, aku cuma mau bilang... Kalo 'hantu' itu..." belum selesai Obiet melanjutkan kata2nya, agni nyolot
"Namanya mizzty Biet!"
Obiet mengernyitkan dahi, pikirannya menerawang jauh ke belakang, di saat dia dan teman2nya berjalan menuju vila, dia menjelaskan tentang keadaan cakka dan dirinya dan hantu itu, begitu pula Agni yang menceritakan kuburan yang dilihatnya di pantai selatan
"iya... Kalo MIZZTY itu cantik, manis, tapi... Seluruh badannya penuh darah... Kalo kalian ngeliat mizzty, kalian harus segera lari. Ok?"
Semua anak tampak pucat, tapi mereka tetap mengangguk, walau agak lemah.
Obiet dkk pun berjalan masuk ke vila yang secara otomatis pintunya terbuka sendiri.
Namun baru selangkah masuk, obiet menghentingkan langkahnya. Otomatis, Irsyad yang berada di belakangnya menabrak Obiet
"Aduh... Ada apa sih biet? Kok berhenti?" tanya Irsyad.
Anak2 lain juga langsung menghampiri obiet.
Obiet menunjuk sesosok anak lelaki yang memakai jaket hijau dan skinny jeans tergantung di langit2, sepertinya suara obiet yang merdu tak dapat keluar dari bibirnya melihat sosok anak lelaki itu. Wajahnya memang tidak jelas terlihat, tapi pakaiannya menandakan... Kalau dia adalah...
"Cakka?" kata Irsyad tak percaya.
Oik yang mendengar ucapan Irsyad langsung melongokkan kepalanya dan melihat Cakka tergantung langit2.
"AAAAAAAAAAAH!!! CAKKAAAAA!!!" teriak oik histeris. Air matanya langsung berlinang dari mata sipitnya.
Abner, Patton, Rahmi dan Agni juga ikut2an melongokkan kepalanya dan langsung terbelalak melihat cakka...
Keadaan tenang mendadak berubah menjadi teriakan histeris anak2 manis itu...
Obiet kebingungan... Dia tak dapat menghandle keadaan ini.
Irsyad langsung mengambil alih...
"Teman2! Jangan panik! Itu bukan Cakka! Itu... Mungkin sugesti!" kata irsyad menenangkan teman2nya.
"sugesti gimana syad? Itu jelas2! Cakka!!! Dia MATI syad! MATI!" Teriak Agni histeris Sambil menunjuk cakka.
Refleks, tangan Obiet menampar Agni
"Kamu jangan ngomong kayak gitu ag! Cakka nggak mungkin Mati!"
Agni yang ditampar Obiet langsung meneteskan air mata.
Obiet yang sadar akan kesalahannya, langsung meminta maaf pada Agni
"ag... Sori... Aku..."
Obiet belum menyelesaikan kata2nya saat Agni langsung berlari sambil menangis.
"biar... Kami yang ngejar Agni biet... Kamu di sini aja" Kata Abner menahan obiet yang hendak mengejar Agni.
Obiet terdiam. Abner, Patton dan Rahmi langsung keluar mengejar Agni.
Irsyad menenangkan obiet.
"Udah biet... Gak apa2... Kita semua cuma panik"
"Ia... Mungkin aja ya syad... Tapi... Aku... Nggak bisa nerima kata2 Agni..." Respon obiet sambil menutup wajahnya.
Oik masih menangis...
"Syad... Itu beneran... Cakka? Bukan... kan?" tanya Oik terisak.
"Iya, Ik... Itu bukan Cakka" Jawab Irsyad menenangkan Oik.
"Mana Buktinya kalo dia bukan Cakka?" tanya oik lagi tetap dengan terisak.
Irsyad terdiam, dia tak dapat membuktikan kalau 'sosok' yang terikat itu bukan cakka...
"Mana Syad? Mana Buktinya? Kamu nggak bisa ngebuktiin itu kan?" Oik mendesak Irsyad.
Irsyad akhirnya bangkit lalu berusaha mencari sakelar lampu.
Lampu vila pun menyala dan betapa kagetnya Irsyad, Obiet dan Oik melihat sosok yang tergantung di langit2 itu... Itu memang bukan Cakka, tapi itu hanya boneka yang memakai pakaian cakka. Tapi ternyata 'Boneka cakka' tidak hanya sendiri di situ, 'dia' bersama mizzty, si hantu...
"Biet... Itu ya Si Mizzty?" tanya Irsyad sambil menyenggol Obiet.
Oik yang melihat mizzty di sana, langsung berteriak histeris.
Obiet menatap mizzty
"Iya, dia mizzty... Hantu itu..."
"kita... Lari aja ya?" tanya irsyad yang dijawab dengan anggukan obiet.
Irsyad sudah berlari duluan.
Obiet yang hendak berlari menolong Oik dulu agar Oik juga ikut berlari. Oik dan Obiet pun segera berlari, tapi tiba2 pintu vila tertutup...
Mizzty mendekati Oik dan Obiet yang berusaha membuka pintu vila.
"Sial!"
Obiet lalu berbalik, mencari benda yang dapat dipakai memukul mizzty. Dia lalu melihat vas bunga. Obiet bermaksud meraih vas bunga itu, tapi terlambat... Mizzty berhasil mencekik Obiet dan Oik...
Wajah oik yang putih berubah pink akibat cekikan Mizzty...
"Ukh..." Ringis Obiet.
tangan obiet mencoba meremas tangan Mizzty, tapi tangan Mizzty tetap mencekik obiet dan Oik dengan kuat.
Tapi, dari belakang Cakka Muncul dan memukulkan panci ke kepala Mizzty.
"hehe... Kamu pikir kamu bisa ngalain aku apa?" kata cakka menantang
Mizzty lalu melepaskan cekikannya dari obiet dan oik, lalu berbalik menatap cakka dengan tatapan dingin dan menyeramkan
"Wew... Nggak mempan ya? Obiet! Oik! Larii!" kata Cakka sambil berlari, obiet dan oik juga langsung berlari mengikuti cakka.
Mizzty hanya diam di tempatnya, lalu dia menghilang...
Cakka, Oik dan Obiet berlari ke pantai selatan lewat pintu belakang.
Mereka bertiga sampai di pantai selatan dan langsung terduduk karena lelah
"Cak! Kenapa kamu... Bisa...?" Tanya Obiet kebingungan melihat Cakka hanya memakai kaos singlet dan boxer putih.
"tadi aku ke vila, aku nantangin tuh hantu... Tapi, aku kalah... Hahahaha... Terus, kalian tau nggak? Tuh hantu ngambil boneka dari kamar cewek, terus... Dia ngelepasin pakaian aku... Hahaha... Porno banget tuh Hantu!" jawab Cakka sambil tertawa terbahak2
Obiet dan oik saling berpandangan, lalu mereka menatap cakka.
"kamu dah bikin kita semua khawatir tau!" kata oik memukul cakka pelan
"Iya... Maaf deh..." kata Cakka
"Iya... Yang penting kamu selamat Cak..." kata Obiet lega...
"Eh, ngomong2 kita di mana ya?" tanya Cakka sambil melihat2 sekeliling. "teman2 yang lain mana?" lanjut cakka
"yee... Yang punya vila kamu... Gimana sih!" protes oik.
Akhirnya Oik dan Obiet bisa bernafas lega karena Cakka ternyata tidak apa2


Tapi... Siapa sebenarnya hantu Mizzty itu?
Apa tujuannya membuat Abner,Agni,Cakka,Oik,Obiet,Patton,Irsyad, dan Rahmi terpisah2?
Bagaimana juga keadaan Agni dan Irsyad?

1 komentar: